Apa yang salah ?
M |
ungkin akhir-akhir ini Negara kita makin identik dengan korupsi,tak kenal jabatan,tak kenal usia lihat saja bukan hanya para mereka yang telah berusia “ tua “ tetapi juga kini mereka yang baru menjadi PNS Gol III C. Sangat menggegerkan mungkin,bagaimana tidak hal tersebut sangat berbanding dengan gaji mereka dan harta/nominal yang mereka korupsikan,dan saat ini jabatan banyak disalah gunakan untuk korupsi.Miris memang,jika seorang penegak hukum saja ikut berkorupsi ,bukan menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi. Pantas memang rasanya jika korupsi itu diibaratkan lebih kejam dibanding pembunuhan. Memang menurut saya perlu ada pemimpin yang tegas serta berani dalam menindak para koruptor serta adanya hukuman yang berat bagi mereka yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi,serta saya sangat setuju dengan usulan baru,yakni “memiskinkan para koruptor”. Mungkin dengan hal tersebut akan ada “efek jera” untuk mereka dan menjadi “momok” yang menakutkan untuk mereka yang berniat korupsi,jadi dengan demikian korupsi dapat dicegah.
Hal yang miris memang,mereka yang korupsi bernilai ratusan juta rupiah atau bahkan milyaran rupiah hanya dihukum 1 tahun atau bahkan beberapa bulan saja,tapi bagi si pencuri kakao,pencuri sandal,pencuri semangka,pencuri pisang. Mereka didakwa hukuman 1-5 tahun,walau pada akhirnya setelah ada upaya “pengexposan” oleh media dan hukuman untuk mereka bisa diringankan. Sampai kapan Negara ini bebas korupsi ? bukankah Negara kita Negara yang berbudi luhur ? bukankah Negara kita masih sangat melekat nilai-nilai adat ketimuran ? Lalu apa yang salah ?. Mungkin menurut saya jawaban dari semua pertanyaan tersebuat adalah kesalahan pada pembentukan karakter masyarakat Indonesia saat ini.